Rabu, 01 Maret 2017

Teori atau Pendekatan Model Bimbingan dan Konseling



Teori Dalam Bimbingan dan Konseling














Memenuhi tugas matakuliah
Teknik konseling dan Analisis problem solving


Oleh :
Putri Gita Defiana                  20140220172
Agribsinis  D





Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2017
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 

Teori dalam Bimbingan dan Konseling
Teori berarti prinsip-prinsip yang dapat diuji untuk dijadikan kerangka dalam melaksanakan penelitian, sejulah proposisi yang terintegrasi secar sintatik (mengikuti aturan tertentu) dan biasanya digunakan untuk memprediksi serta menjelaskn peristiwa yang diamati. 
Awal mula adanya teori bimbingan dan konseling pada abad ke-20 yang dikaitkan oleh hal pribadi, sosiologis dan filosofis.
Beberapa teori dalam bimbingan dan konseling :
1.      Teori Trait Idan Factor
-          Teori ini dipelopori oleh Williamson
-          Konsep Utama teori , Kepribadian ialah suatu sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan satu dengan lainnya seperti kecakapan, minat, sikap dan tempramen.
-          Teroi ini disebut sebagai teori directive conseling karena konselor berada diposisi sebagai (cobseling centered) pusat didalam konseling sehingga menjadi pihak yang aktif dalam membantu klien untuk mengetahui bagaimana seharusnya perilakunya untuk memcahkan masalah yang sedang dialaminya.
-          Proses konseling dibagi menjadi 5 tahap :
a.       Analisis à Tahap dimana konselor mengumpulkan data-data dan informasi yang berhubungan dengan klien untuk lebih mengenal pribadi klien agar lebih mudah dalam menyesuaikan diri.
b.      Sintetis à Tahap konselor mengatur dan merangkum data yang telah diperoleh sampai menemukan kelemahan, kekuatan, bbakat, dan kemampuan penyesuaian diri.
c.       Diagnosis à Tahap konselor menarik kesimpulan dari permasalahan yang dihadapi klien.
d.      Pragnosis à Tahap konselor memprediksi kemungkinan yang dapat terjadi dengan berdasarkan data yang diperoleh.
e.       Konseling à Tahap pemberian bantuan dengan cara pengembangan alternative pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

2.      Teori Rational Emitive
-          Tokoh teori ini ialah Albert Ellis.
-          Konsep Utama teori ini , manusia bersifat rasional dan juga irasional.  Seseorang berprilaku dalam cara-cara tertentu karena ia percaya bahwa ia harus bertindak dalam cara itu.
-          Tujuan teori konseling ada beberapa , yaitu :
a.       Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi dan cara berpikir yang irasional dan tidak logis menjadi rasional dan logis.
b.      Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang dapat merusak diri sendiri.
-          Proses konseling ada 2 proses yaitu :
a.       Mengetahui keuslitannya hanya disebabkan oleh persepsi yang terganggu dan pikiran-pikiran yang tidak logis.
b.      Mengusahakan dalam memperbaikinya dengan menunjukan sebab-sebab yang sebenarnya.
3.      Teori Behavioral
-          Tokoh pendekatan teori ini  antara lain Bandura, Pavlov, Skinner,dsb.
-          Konsep teori, pendekatan ini berasumsi bahwa perilaku manusia merupakan serangkaian hasil belajar. Pandangan teori behavioristic yang dinyatakan oleh Skinner (dalam Soedarmadji dan Sutujono, 2005) ialah :
1.      Perilaku organisme merupakan suatu fenomena mental, lebih ditentukan dengan belajar, sikap, kebiasaan dan aspek perkembangan kepribadian.
2.      Perkembangan kepribadian bersifat deterministic.
3.      Perbedaan individu karena adanya perbedaan pengalaman.
4.      Dualisme seperti pikiran dan tubuh, tubuh dan jiwa bukan merupakan hal yang ilmiah sehingga tidak dapat mengatur perilaku manusia.
5.      Perkembangan kepribadian dibatasi oleh sifat genetic tetapi lingkungan dapat berpengaruh besar.
-          Tujuan konseling dalam teori ini adalah :
Mengajak konseli untuk belajar prilaku yang baru yaitu prilaku yang dikehendaki oleh lingkungan yang dominan.
-          Proses konseling sebagai berikut :
a.       Konselor menjelaskan maksud tujuan
b.      Klien mengkhusukan perubahan positif yang dikehendaki sebagai hasil konseling.
c.       Klien dan konselor menetapkan tujuan yang telah ditetapkan apakah merupakan perubahan yang dimiliki klien.
d.      Bersama-sama menjajai apakah tujuan itu realistic.
e.       Klien dan konselor mendiskusikan kemungkinan manfaat dari tujuan.
f.       Mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan kerugian tujuan.
g.      Atas dasar informasi yang diperoleh tentang tujuan klien, konselor dan klien membuat keptusan sebagai berikut : untuk melanjutkan konseling atau mempertimbangkan kembali tujuan mencari referal
4.      Teori Humanistik
-          Tokoh aliran humanistic Abraham Maslow, Rogers, Victor Frankl, dsb.
-          Konsep teori, pendekatan humanistic yang dikembangkan oleh Abraham Maslaw mendasarkan pemikirannya pada teori tentang kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia terdiri dari :
a.       Kebutuhan biologis dan fisik
b.      Kebutuhan rasa aman
c.       Kebutuhan untuk memiliki dan mencintai
d.      Kebutuhan harga diri
e.       Kebutuhan aktualisasi diri.
Rogers mengembangkan teori person centered theraphy dimana konseling dipusatkan pada individu karena mengkuti pandangan teori Rogerian terhadap manusia.
-          Pribadi yang tidak sehat menurut Rogers adalah mereka yang megalami ketidaksejajaran atau (incongruence) antara konsep diri dengan kenyataan yang ada. Keadaan ketidaksejajaran ini dapat menimbulkan berbagai penyakit psikologis atau neurotic behavior seperti kecemasan, ketakutan, disorganisasi dan selalu menentukan nilai absolut.
-          Tujuan konseling ini adalah melakukan revisi terhadap cara pandang konseli.
5.      Teori Gestalt
-          Teori gestalt diperkenalkan oleh Frederick Perls.
-          Konsep teori ini, memandang manusia dengan asumsi sebagai berikut :
1.      Manusia merupakan suatu komposisi yang menyeluruh yang diciptakan dari adanya gabungan bagian-bagian, tidak ada satu bagian yang dapat dipahami tanpa melihat manusia secara keseluruhan.
2.      Seseorang merupakan bagian dari lingkungan dan tidak dapat dipahami secara pisah.
3.      Seseorang memilih cara merespon stimuli eksternal.
4.      Seseorang mempunyai potensi untuk secara penuh menyadari keseluruhan dari sesasi, pemikiran, emosi dan persepsinya.
5.      Seseorang mampu membuat pilihan dengan sadar.
6.      Seseorang mampu dalam menentukkan kehidupan secara efektif.
7.      Seseorang tidak memiliki pemikiran pada masa lalu dan masa yang akan datang.
8.      Seseorang pada dasarnya baik.
-          Teknik dalam pendekatan Gestalt :
1.      Penekanan tanggungjawab klien.
2.      Orientasi sekaramg dan saat ini.
3.      Orientasi kesadaran.
-          Tujuan teori ini yaitu meningkatkan proses pertumbuhan klien dan membantu klien mengembangkan potensi manusiawinya.  Secara lebih spesifik tujuan konseling Gestalt, sebagai beriku :
a.       Membantu klien agar memperoleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan/ realitas.
b.      Membantu klien menuju pencapaian intregitas kepribadiannya.
c.       Mengentaskan klien dari kondisinya yang bergantung pada pertimbangan oranglain ke mengatur diri sendiri (to be true to himself).
6.      Teori Client Centered
-          Teori ini dikembangan oleh Rogers.
-          Konsep pokok, menurut Rogers konstruk inti konseling berpusat pada klien adalah konsep tentang diri dan konsep menjadi diri atau perwujudan diri.  Hal ini dipandang sebagai konfigurasi konsepsi yang terorganisasikan tentang diri yang membawa kesadaran.  Teori keprbadian Rogers dissebut sebagai The Self Teory ,yaitu :
a.       Setiap individu berada didalam dunia pengalaman yang terus menerus berubah dan dirinya menjadi pusat.
b.      Individu merespon lingkungan sesuai dengan apa yang dialami dan ditanggapi olehnya.
c.       Individu memiiki satu kecenderungan  dorangan utama yang selalu diperjuangkannya, yaitu mengaktuaklisasikan, mempertahankan, dan memperluas pengalamannya
d.      Individu mereaksi terhadap gejala kehidupan dengan cara keseluran yang teratur,
e.       Tingkah laku pada dasarnya adalah suatu usaha makhluk hidup yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan yang dialmi dan diradakannya.
f.       Emosi yang meyertai tidakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sesungguhnya merupakan suatu yang memmperkuat usaha individu mencari sesuatu atau memuaskan kebutuhannya untuk memelihara dan mengaembangan dirinya.
g.      Memahami tingkahlaku seorang ialah dengan jalan memandang dari segi pandangan individu-individu itu sendiri.
-          Proses konseling
Pendekatan ini berpusat pada klien menggunakan edikit tekhnik, akan teteapi menekankan sikap konselor. Teknik-teknik dilaksanakan dengan jalan wawancara, terapi permainan, dan terapi kelompok, baik langsung atau tidak langsung.

Kesimpulan :
Berkembangnya teori-teori bimbingan dan konseling serta psikologi mendorong pengembangan teori pendekatan untuk mengatasi masalah yang dialami oleh klien. Teori yang ada, dapat diselaraskan / disesuaikan dengan posisi dan atau masalah yang dihadapi oleh klien.  Pendekatan yang dapat dilakukan ada beberapa macam, yaitu :
ü  Teori Trait Idan Factor
ü  Teori Rational Emitive
ü  Teori Behavioral
ü  Teori Humanistik
ü  Teori Gestalt
ü  Teori Client Centered


Referensi :
eprints.walisongo.ac.id/3198/3/3105160_Bab2.pdf
 diakses pada hari Minggu, 19 februari 2017 pukul12.30


staff.uny.ac.id/sites/default/files/.../pendekatan-pendekatan-dalam-konseling.pdf
diakses pada hari Minggu, 19 februari 2017 pukul12.30


http://cahaya-fieraz.blogspot.co.id/2014/12/makalah-teori-teori-dalam-bimbingan.html
diakses pada hari Minggu, 19 februari 2017 pukul12.30














Tidak ada komentar:

Posting Komentar